Halal Bihalal Keluarga Besar Pengadilan Tinggi Medan. Prof Dr. H.Ansari Yamamah, MA: Hikmah Puasa, Terjaganya Relasi Sosial Dalam Keberagamaan
Medan, (IP)- Bulan Ramadhan telah berlalu dengan meninggalkan beragam pelajaran dan nilai sosial di tengah masyarakat. Bahwa hakikat puasa melahirkan manusia yang beriman dan bertaqwa, baik secara syari’at maupun secara sosial.
Demikian kutipan ceramah singkat yang di sampaikan Prof Dr H Ansari Yamamah, MA dalam acara halal bihalal keluarga besar Pengadilan Tinggi Medan, yang di hadiri Ketua Pengadilan Tinggi Medan Dr. Drs H. Panusunan Harahap, SH, MH, beserta unsur pimpinan dan para Ketua Pengadilan Negeri se Sumatera Utara Rabu (3/5), di Kantor Pengadilan Tinggi Medan Jalan Ngumban Surbakti Medan.
Dalam paparannya, Prof Ansari menekankan pentingnya pemahaman dan pengetahuan tentang makna dan hikmah yang tertanam dari ibadah puasa tersebut, bahkan umat lainnya pun terdahulu melakukan puasa, jauh sebelum Islam hadir di muka bumi ini.
“Jauh sebelum Islam hadir, umat terdahulu juga melakukan puasa. Bangsa Persia kuno pemeluk agama Zeroaster, umat Hindu di India 5 ribu tahun sebelum masehi, Budha dan Nasrani juga melakukan puasa, sebagaimana disampaikan para nabi sebelumnya hingga perintah puasa ini sampai kepada Rasulullah Muhammad SAW”,ujar Guru Besar UIN Sumatera Utara ini.
Ditambahkan founder Islam Transitif ini, bahwa berpuasa juga mampu melahirkan ide dan gagasan besar dalam mendisain pilar-pilar kehidupan sosial dan akhirnya berdampak ada kemaslahatan orang banyak.
Bahwa dengan berpuasa, maka akan lahir ide-ide besar dalam kehidupan kemanusiaan yang berbasiskan kebeningan dan kesucian hati, serta ikhlas menjalani rangkaian kehidupan ini”, terang Datuk Pandya Wangsa.
Jadi menurut pakar sosiologi hukum Islam ini, bahwa puasa itu sesungguhnya juga menjadi sebuah media dalam rangka menjalin persaudaraan dan kerukunan kebangsaan kita.
Melalui acara halal bi halal inilah persaudaraan kita semakin kuat, jika ada yang salah dan khilaf, ada sesuatu yang mengganjal maka dapat dicairkan melalui acara halal bihalal ini”,sambung Prof Ansari.
Dalam konsep pemikiran KeIslaman, bahwa orang yang beriman itu mampu menjaga hubungan relasi sosial secara baik, tanpa harus terbelah karena beragam perbedaan.
“Hasil dari proses puasa Ramadhan itu, terbentuknya karekteristik orang yang bertaqwa yaitu kontinuitas berbagi dan bersedekah kepada orang lain secara ikhlas, mampu mengelola emosional tidak terpancing marah, lebih selektif dalam menerima informasi dan terakhir saling memberi maaf antar sesama manusia”, ujarnya.
Acara halal bihalal ini dihadiri Ketua Pengadilan Tinggi Medan, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan, para Ketua Pengadilan Negeri se Sumatera Utara, para pejabat struktural dan fungsional. Kemudian acara dilanjutkan dengan makan siang bersama sekaligus bersalaman antara pimpinan dan seluruh staf pimpinan Pengadilan Tinggi Medan.(Rel)
