Rencana Pembangunan Gerbang Masuk Kota Medan Diminta Jangan Hilangkan Ornamen Melayu
Medan, (IP)- Dari beberapa media sosial disebutkan bahwa pemerintah kota Medan akan membangun gerbang masuk Kota Medan. Tentu hal ini akan menambah semarak kota Medan sebagai kota metropolitan, dan tentu saja pembangunan kota Medan insya Allah dapat dilaksanakan jika pemerintah kota Medan benar benar berkolaborasi secara elegan, sebagaimana visi misi Walikota dan Wakil Walikota Medan.
Namun satu hal yang membuat suasana menjadi gaduh, pasalnya, adanya informasi bahwa gapura yang akan dibangun ini menghilangkan ornamen Melayu yang ada selama ini di gapura yang lama.
Jika pembangunan gapura yang baru akan menghilangkan ornamen Melayu tersebut tentu ini sangat disesalkan dan dianggap tidak menghargai masyarakat Melayu sebagai masyarakat asli kota Medan.
“Medan ini kota Melayu, dan manisnya masyarakat Melayu sangat terbuka dengan kaum pendatang. Tentu saja apresiasi akan kebhinekaan yang dilakoni masyarakat Melayu hingga hari ini, jangan pula hendak direndahkan,” ujar Founder Transitif Learning Society (TALAS)
Dr. Ansari Yamamah MA, kemarin, di Medan.
Lebih lanjut ditegaskannya, semestinya pemerintah kota Medan faham dan dapat menghargai sejarah ini. Bukankah pemerintahan yang hebat adalah pemerintahan yang menghargai sejarah masyarakatnya.
Jika pemerintah Kota Medan memaksakan diri menghilangkan ornamen Melayu di gapura tersebut berarti sama halnya bahwa pemerintah kota Medan menjadi abai dalam menjaga kerukunan masyarakatnya sendiri.
“Artinya pemerintahan kota Medan dapat diduga sengaja menciptakan pergesekan di tengah tengah masyarakat. Oleh karena itu, demi dan atas nama persatuan dan kesatuan masyarakat kota Medan, kami berharap supaya gapura yang akan dibangun tersebut tetap menunjukkan ornamen Melayu sebagai mana yang telah dibuat oleh pemerintahan kota Medan sebelumnya,” harap Ansari Yamamah yang juga Ketua Bakomubin Sumut ini.
Menurutya, bahwa suku-suku yang lain yang tinggal di kota Medan ini tidak akan merasa cumburu untuk itu karena mereka tau dimana langit dijunjung di situ bumi dipijak.
Kami sangat menghargai jika pemerintahan kota Medan, dalam hal ini walikota Medan, Bapak Boby Nasution dapat memahami jeritan masyarakat Melayu di kota Medan yang tercinta ini,” ujarnya. (GNT)