BeritaSumatera Utara

Ketua GPK Sumut, Jonson Sihaloho : Pertanyakan Menko Luhut Binsar Panjaitan Sering Bicara Diluar Tufoksi

Share postingan ini

Medan, (IP) – Terlalu seringnya Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan berbicara dalam konteks yang tidak bidangnya, seperti persoalan penundaan pemilu, membuat Ketua Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Jonson Sihaloho SHi mempertanyakan posisi dan motif dari statemennya.

Ada kesan yang tidak mendidik yang dipertunjukkan Menko LBP kepada rakyat. Bahkan kesan yang banyak berkembang adalah Luhut dianggap sebagai ‘ Prime minister’.

Menurut Jonson Sihaloho, apa yang pernah disinggung oleh Ketua Bappilu PDIP Bambang bahwa Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sebagai ‘prime minister’, menurut Jonson Sihaloho kemarin, bisa dimaknai sebagai sesuatu yang benar dan bisa menjadi pertanyaan besar, apasih sesungguhnya motif Menko Luhut Binsar Pandjaitan ,” ujar Jonson Sihaloho.

“Tetapi apakah kemudian yang menjadikanya dinilai seperti itu, karena mungkin Pak Luhut sering berbicara dianggap di luar konteks tupoksinya,” tuturnya.

“Sempat bicara tentang big data, tentang penundaan pemilu, padahal beliau Menteri Koordinator Maritim dan Investasi,” kata Jonson Sihaloho yang juga ketua OKK PPP Sumut ini.

Sehingga Jonson Sihaloho menilai orang yang berbicara di luar tupoksinya terkesan memiliki kewenangan lebih.

“Jadi memang kalau orang bicara di luar tupoksinya memang terkesan dilihat memiliki kewenangan yang lebih,” ujarnya

Menurut Jonson Sihaloho, hendaknya sebagai menteri dapat berbicara sesuai dengan. Tufoksi yang ada pada dirinya. Apalagi saat ini, presiden Jokowi sudah memberikan larangan kepada menterinya untuk berbicara tentang penundaan pemilu ataupun perpanjangan masa jabatan.

“GPK Sumut sangat setuju apa yang disampaikan Presiden Indonesia Joko Widodo. Cukuplah menteri bekerja untuk mensejahterakan rakyat yang saat ini dalam keterpurukan. Bukan malah bermanuver dan membuat gaduh masyarakat ” ujar Jonson.

Sebagai menteri, hendaknya patuh dan tunduk kepada arahan presiden Jokowi, sehingga tidak malah membuat kesan yang kontra produktif.(GNT)


Share postingan ini