Berita

HUT PT ALS ke- 55 Tahun, Santuni Anak Yatim 

Share postingan ini


Asahan, (IP) – PT  Antar Lintas Sumatera (ALS) Rabu (29/9) , telah merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-55 tahun. 


Di hari jadinya ini, semua kantor keagenan dan perwakilan ALS di Sumatera dan Jawa menggelar doa bersama, santunan anak yatim, dan diskon 10 persen untuk keberangkatan pada hari ulang tahun tersebut.


“Sebagai tanda rasa syukur kepada Allah SWT di hari ulang tahun ini, direksi PT ALS menginstruksikan semua kantor keagenan dan perwakilan ALS di Sumatera dan Jawa menggelar doa bersama, menyantuni anak yatim -piatu, dan diskon 10 persen untuk keberangkatan pada hari ulang tahun tersebut,” kata Kepala Kantor ALS Perwakilan Kisaran Kabupaten Asahan, Hj. Sartika Suryani Siregar didampingi Hj.Gandi Suryati Siregar, Kemarin.


Khusus di Kisaran, menurutnya,acara santunan anak yatim-piatu dan doa bersama akan digelar di rumah Direksi PT ALS yang berada di depan Kantor ALS Perwakilan Kisaran Kabupaten Asahan.


Dalam acara tersebut, pihaknya akan mengundang Pimpinan Pondok Pesantren Bina Ulama Kisaran. H. Alimuammar Qadafi Siregar, M.Pd.I untuk mengisi Tausyiah dan memimpin doa bersama.


“Doa dimaksudkan agar Allah SWT mengampuni dosa dan melapangkan kubur para almarhum dan almarhumah pendiri ALS dan karyawan yang telah meninggal dunia. Doa bersama itu juga untuk memohon kepada Allah SWT untuk kelancaran usaha dan agar Covid-19 ini segera diangkat Allah SWT,” kata iin.


Selain itu, kata Iin Solihin Siregar, manajemen PT ALS juga memberikan potongan harga atau diskon 10 persen kepada para penumpang yang menggunakan jasa bus ALS pada hari ulang tahun, 29 September 2021.


“Perayaan HUT ALS ini diadakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat sesuai anjuran pemerintah,” katanya. 

Sejarah ALS


Pada awal pendiriannya tahun 1966, ALS hanya melayani trayek Medan – Kotanopan, kemudian menyusul trayek Medan – Bukitting. Pada tahun 1972, ALS membuka trayek ke berbagai kota di Sumatera seperti ke Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, dan Bandar Lampung.


Pada tahun 1970-an, kendaraan belum bisa menyeberang ke Pulau Jawa karena belum tersedianya kapal feri roro, ALS sudah membuka trayek ke berbagai tujuan di Pulau Jawa dengan memakai jasa agen yang mengurus pemberangkatan penumpang dari Pelabuhan Merak dengan kendaraan lain.


Pada tahun 1980-an, ketika mobil sudah bisa menyeberang ke Jawa dengan naik kapal feri roro, ALS membuka trayek langsung ke Jakarta, Bandung, Semarang, Jogjakarta, dan Surabaya. Kemudian menyusul trayek ke Kota Malang dan Jember.
ALS juga pernah membuka trayek hingga ke Pulau Bali.  Namun, rutenya harus ditutp pada tahun 2003 lalu mengingat waktu dan jarak tempuhnya.


Pada masa jaya angkutan bus jarak jauh, ribuan kilometer jalan raya lintas Sumatera, baik lintas timur maupun lintas tengah, diramaikan oleh ribuan bus yang dikelola oleh ratusan perusahaan otobus. ALS dari Sumatera Utara dengan armada sekitar 400 unit merupakan raja jalanan di jalur lintas Sumatera.
Sebagai perusahaan otobus tertua dan terkemuka di Indonesia, ALS sudah dikenal oleh banyak kalangan. Tak jarang ada orang yang mengekspresikan perasaan mereka dengan tema bus ini, atau mengambil latar belakang dari bus ini.


Salah satu personil Trio dari Tapanuli Utara bernama Bonardo Trio pernah memopulerkan sebuah lagu dengan judul Di Loket Ni ALS (di Loket ALS). Tak hanya itu, seniman asal Mandailing Natal Maryati boru Lubis juga pernah membawakan lagu yang bertemakan bus ALS.


Naik sebagai penumpang, turun sebagai saudara. Ungkapan tersebut sangat familiar di kalangan pecinta dan pelanggan setia ALS. Jarak tempuh yang jauh dan waktu tempuh yang tidak sebentar membuat kru harus membersamai penumpang setiap saat. Dari sinilah banyak para penumpang yang mengenali para kru Bus ALS, bahkan menjadi langganan dan kenal dekat seperti sekarang ini.

Reporter : Qadafi

Editor : SNG


Share postingan ini